Menangisnya Nakes-Nakes Berjuang Tak Kenal Lelah, Dapat Kado Tunjangan TPP ASN Pemkot Malang dipotong !!
Menangisnya Nakes-Nakes Berjuang tak Kenal Lelah, Dapat Kado Tunjangan TPP ASN Pemkot Malang dipotong !!
Kota Tangerang, 26 Agustus 2021
Seharian ada beberapa agenda cukup padat di jakarta area dan mobil hampir sampai di pintu toll cipondoh kota tanggerang, masih menunjukkan 19.30 Wib, tiba-tiba ponsel saya berdering dari seorang nakes dinkes kota, langsung beliau bercerita : “mas kenapa itu tunjangan tambahan penghasilan pengawai (TPP) saya di potong, padahal kami hampir tidak mengenal libur dan all out garda terdepan dalam pandemi ini, kenapa TPP kami masih dipotong…tega sekali ya”. Ini sklumit pembicaraan hampir 20 menit sampai mobil saya ada didepan kost.
Belum sempat ganti baju, berdering lagi HP saya mendapatkan telepon dari seorang nakes lagi, tidak tahu koq tiba-tiba beberapa nakes telpon ya. Beliau bercerita panjang lebar sampai 1,5 jam, beliau bercerita “Pak, kami ini sudah berjuang dengan ikhlas, tugas kami yang rutin pelayanan puskesmas, tracing pasien covid, vaksinasi yang juga itu hari minggu pun kami tetap berangkat, belum lagi mejemput pasien isoman untuk dibawa ke isoter, tentu berbeda dengan dinas lain, ibaratnya kerja kami ini kerja spartan, kami tidak pernah mengeluh, tetapi begitu kami tahu rencana TPP dipotong 15%, kami menangis sedih pak, koq bisa tega kepada kami, insentif Nakes tahun 2020 saja belum dapat, kami tidak mengeluh, tetapi sekali lagi ini saya mewakili teman-teman Nakes yang lain, yang tidak tahu kemana mau mangadu dan berkeluh kesah, akhirnya telepon pak Andre”. Cukup dalam beliau bercerita a-z terkait penanganan covid-19.
Dari berita merdeka.com, https://www.merdeka.com/jatim/nasib-nakes-di-malang-banyak-yang-positif-covid-19-hingga-insentif-belum-dibayar.html merujuk berita ini saja, sudah sangat wowww, Puskesmas Ciptomulyo dengan total staf nya 46 orang, terfirmasi positif terpapar 39 orang, untuk staf kelurahan kedungkandang yang terpapar positif 18 orang. dan puskesmas ditutup selama 6 hari saja ya, terus melakukan pelayannya, nah apakah staf puskesmas itu sudah sembuh semua…padahal standar pasien umum saja itu perlu 10-14 hari isoman..berat juga ya ????
Dari berita liputan6.com, https://surabaya.liputan6.com/read/4614478/tunjangan-asn-di-kota-malang-dipotong-untuk-biaya-covid-19 merujuk berita ini menarik sekali, ada point : “Ada kebutuhan yang tak bisa dibiayai oleh APBD seperti pembelian obat yang belum melalui uji edar maupun keperluan lainnya,”…heeee menarik sekali bagaimana akuntablitasnya ini perlu dipertanyakan, pembelian obat belum melalui uji edar ????
Dari https://www.malangtimes.com/baca/70699/20210820/193300/ngadu-ke-krisdayanti-terkait-capaian-vaksinasi-wali-kota-batu-minta-dosis-dibagi-rata data yang dikemukakan oleh Walikota Batu ini saja, saya tidak yakin data 50% itu penduduk kota Malang sudah tervaksin 2x, bisa jadi data 50% itu adalah vaksin x1 dan menjadi penting berapa jumlah penduduk ber KTP kota Malang sudah divaksin 2x, ini perlu di cek validitas data. Saya juga melihat vaksinasi yang dilakukan terakhir dengan serentak setiap kecamatan, dengan alokasi per kelurahan berjumlah 175 orang belum menjawab antusiasme warga yang tinggi, pendataan masih manual oleh RT, katanya 4.0 dan mana nih smart city nya..untuk pendataan dan distribusi vaksin saja masih manual…gmn ya..heee
Sekali lagi jangan sampai perjuangan nakes yang tak kenal lelah, Pemerintah Kota Malang abai terhadap hak yang seharusnya didapatkan oleh Nakes, karena dengan resiko kerja sangat tinggi terpapar virus covid19 dan beban kerja tinggi, Nakes seharusnya diberikan reward, bukan malah mendapatkan berita pemotongan tunjangan.
Salam hormat untuk Nakes Puskesmas Kota Malang, Semangat
Penulis
Andri Wiwanto, ST., MM., IPM
Mantan Anggota DPRD Kota Malang
Joss